Minggu, 20 Oktober 2013

UUD NRI TAHUN 1945



Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pembukaan


"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."

"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya."

"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

1 komentar:

  1. Ingat di bulan ini, aku sudah buat janji, dan dia menyanggupi. Aku tunggu dia sampai sadar sendiri, minta kutemui, atau dia yang menemui aku. Entah dia ingat atau tidak, merasa atau tidak, yang pasti aku tidak akan mengingatkan lagi, sudah bosan jika aku terus yang memulai. Tak hanya satu dua kali ku ingatkan, tapi sudah berkali-kali dan dia bilang tidak siap terus. Jika dia melupakan/benar2 tidak ingat/menganggap aku lupa, ya sudah, aku pilih move on!! Apapun akibatnya buat kami. Jika dia berpikiran aku orang yang egois, tidak tau terima kasih, atau apa lah, ya tidak apa2, memang hak dia. Tapi apa aku tidak berhak ya, meskipun niatku cuma buat ketemu si dia, apalagi dia lagi sakit, aku kan ingin tau kondisinya. Daripada aku terus memikirkan yang bukan2 tentangnya, lebih baik aku dan dia jadi sahabat aja dalam dunia maya. Semoga dia mendapatkan seorang pengganti yang lebih baik, pintar, sabar, sholeh dan perhatian daripada aku. Semoga dia bisa lebih bahagia daripada saat bersamaku. :)

    BalasHapus